Kerja remote atau work from home mulai banyak diterapkan oleh perusahaan apalagi semenjak adanya pandemi.
Tidak ada pandemi pun, agaknya kerja remote menjadi hal yang wajib diperhitungkan perusahaan. Alasannya adalah mengakomodasi kebutuhan karyawan pada generasi tertentu dan meningkatkan fleksibilitas kerja agar perusahaan menjadi lebih lean.
Namun, apakah perusahaan Anda cukup untuk mempersiapkan budaya kerja yang semakin dinamis ini? Dilansir Deloitte, ternyata masih banyak perusahaan yang belum mempersiapkan perubahan budaya kerja seperti ini.
Lantas, apa saja yang perlu dipersiapkan perusahaan untuk menghadapi budaya kerja remote yang mungkin akan sepenuhnya digunakan di masa mendatang?
Mulai dari Rekrutmen
Pertama tentu perusahaan mampu mempersiapkan SDM yang memang mampu bekerja remote. Ya, tidak semua orang bisa bekerja jarak jauh atau remote.
Ada beberapa orang yang bekerja tidak produktif saat work from home, ada juga yang sulit membatasi diri saat work from home.
Pastikan Anda merekrut karyawan yang mampu beradaptasi dengan cara kerja remote. Karyawan juga diharapkan sudah beradaptasi dengan budaya kerja digital.
Bangun Kontrol Sistem Manajemen yang Baik
Langkah selanjutnya adalah perusahaan harus mampu membangun kontrol pada sistem manajemen HRD dengan cara membuat checklist dan flowchart.
Buatlah checklist yang harus dibutuhkan untuk memulai budaya kerja remote. Misalnya tools yang memadai, konsep benefit selama kerja remote, hingga penilaian karyawan.
Setelah itu Anda bisa membuat flowchart untuk menganalisis proses apa saja yang perlu dikembangkan, ditambahkan, atau bahkan dihilangkan saat memulai sistem kerja remote.
Membuat flowchart dan checklist juga membantu Anda melakukan audit pada sistem selama perusahaan menerapkan kerja remote. Apakah sistem yang diterapkan telah efektif atau butuh perbaikan.
Sederhana memang, namun membuat kontrol dengan dua metode tersebut adalah hal lumrah dan memiliki dampak besar bagi perusahaan.
Ciptakan Budaya Digital
Pada poin sebelumnya, memilih karyawan yang adaptif menjadi langkah pertama ketika ingin menerapkan sistem remote. Namun, bagaimana jika Anda terlanjur memiliki karyawan pada generasi tua atau yang sulit beradaptasi dengan pekerjaan remote?
Salah satu caranya adalah membangun budaya digital. Perusahaan yang sudah memiliki digital native akan cenderung mampu beradaptasi dengan anomali. Seperti krisis, perubahan sistem kerja, hingga ketatnya persaingan di era teknologi dan informasi.
Cara membangun budaya digital adalah dengan memanfaatkan teknologi pada setiap bagian kerjaan. Langkah kecil saja seperti berkirim file kerjaan atau menggunakan aplikasi kerja kolaboratif.
Jika karyawan mulai terbiasa, Anda bisa meningkatkan ke langkah yang lebih kompleks seperti penilaian 360 derajat melalui website dan melakukan absensi melalui aplikasi.
Setelah terbiasa dengan tools, langkah selanjutnya adalah dengan mencoba menerapkan kerja remote parsial. Ya, sekedar membiarkan karyawan bekerja di luar kantor pada hari tertentu hingga menyewa virtual office untuk divisi tertentu.
Pastikan Anda melakukan pembangunan budaya digital selama satu tahun. Dalam satu tahun, tiap tiga bulan Anda wajib melakukan evaluasi. Apa yang menjadi masalah dan perlu diperbaiki selama kerja remote.
Jika dirasa sudah efektif, barulah Anda bisa menerapkan kerja work from home atau remote pada karyawan.
Optimalkan Manajemen HRD dengan Tools Terbaik
Kerja remote merupakan pekerjaan rumah bagi HRD. Meski perusahaan sudah digital native, manajemen HRD tetap memerlukan sebuah tools untuk membantu mempermudah pekerjaan HR.
Banyak hal yang wajib diperhatikan misalnya bagaimana cara memenuhi kebutuhan karyawan selama kerja remote, memantau jam kerja karyawan, hingga bagaimana memberikan benefit kepada karyawan.Tanpa tools yang memadai, HR akan kesulitan mengatur karyawan yang bekerja remote.
Salah satu tools yang bisa diandalkan manajemen HRD adalah aplikasi absensi online. Dengan absensi online, perusahaan bukan hanya mengakomodasi absensi namun jauh lebih dari itu karyawan bisa mengajukan cuti, mengubah data pribadi, dan menerima slip gaji melalui aplikasi.
Lantas apa tools manajemen HRD terbaik yang bisa Anda pilih? Jawabannya adalah Talenta. Absensi karyawan di Talenta memiliki fitur lengkap sekaligus dapat diintegrasikan sebagai payroll calculator otomatis.
Konsultasikan masalah HR Anda dan cari tahu kelebihan Talenta dengan mengakses free demo-nya di sini!